Kalau kamu sedang mencari tahu cara membuat copywriting, satu hal penting yang perlu diingat adalah waktu pembaca sangat terbatas. Orang enggak akan berhenti lama-lama hanya untuk membaca tulisan promosi.
Apalagi di era digital seperti sekarang, semua informasi bersaing untuk mendapatkan perhatian. Dalam kondisi seperti ini, tulisan yang bisa langsung mencuri fokus sejak detik pertama akan selalu punya peluang lebih besar untuk dibaca sampai tuntas.
Kenapa 3 Detik Itu Penting dalam Copywriting?
Di dunia digital sekarang, perhatian orang makin lama makin pendek. Ada begitu banyak informasi yang berseliweran di layar, dari iklan, artikel, sampai notifikasi aplikasi. Semua berebut perhatian dalam waktu yang hampir bersamaan. Akibatnya, manusia jadi terbiasa hanya melirik sekilas sebelum memutuskan lanjut membaca atau langsung skip saja.
Kalau kita perhatikan, orang scrolling di media sosial itu cepat sekali. Kadang hanya butuh hitungan detik untuk memutuskan berhenti atau terus gulir. Bayangkan, tulisan yang sudah kita buat bisa saja hilang begitu saja kalau di awal gak menarik mata mereka.
Inilah alasan kenapa 3 detik pertama sangat berharga, dan di sinilah pentingnya memahami cara membuat copywriting yang langsung mencuri perhatian sejak awal.
Kalau copywriting gagal “mengait” sejak awal, peluang pesan kita sampai ke pembaca akan sangat kecil. Headline yang hambar, kalimat pembuka yang datar, atau gaya bahasa yang kaku bisa membuat orang enggak merasa perlu membaca lebih jauh. Dalam iklan, itu berarti peluang konversi hilang. Dalam email, itu berarti subject line enggak terbuka.
Karena itu, belajar cara membuat copywriting yang singkat tapi mengena adalah keterampilan penting untuk siapa saja yang ingin tulisannya berdampak.
Buat bisnis online, iklan digital, email marketing, hingga konten website, kemampuan menarik perhatian dalam waktu singkat adalah fondasi. Persaingan enggak hanya dengan kompetitor, tapi juga dengan konten lain yang sama-sama berusaha mencuri fokus audiens. Jadi, kalau ingin pesan benar-benar terbaca, memahami cara membuat copywriting yang tepat adalah langkah awal agar 3 detik pertama bisa dimanfaatkan sebaik mungkin.
Baca juga: 6 Tip Copywriting Media Sosial yang Efektif untuk Penjualan
Elemen Kunci dalam Membuat Copywriting yang Menarik Perhatian
1. Headline yang Menggugah Rasa Penasaran
Headline adalah pintu masuk utama. Kalau pintu ini enggak menarik, orang enggak akan mau melangkah lebih jauh. Headline yang efektif biasanya singkat, jelas, dan mampu membangkitkan rasa ingin tahu.
Misalnya, dibanding hanya menulis “Tip Hemat Belanja Bulanan”, lebih menarik kalau ditulis “5 Cara Belanja Bulanan Hemat Tanpa Harus Ngirit Berlebihan”. Perbedaan sederhana ini bisa membuat orang berhenti scroll hanya untuk membaca lebih lanjut.
2. Kalimat Pembuka yang “Hook”
Setelah headline berhasil menggaet perhatian, kalimat pembuka harus bisa menjaga momentum. Di sinilah rahasia penting dalam cara membuat copywriting yang efektif.
Kamu bisa memulainya dengan pertanyaan yang bikin pembaca merasa relate, fakta mengejutkan, atau cerita pendek yang dekat dengan kehidupan mereka. Misalnya, “Tahukah kamu kalau orang rata-rata hanya butuh 3 detik untuk memutuskan membaca atau melewati sebuah iklan?” Kalimat semacam ini bisa membuat audiens penasaran.
3. Visual dan Format yang Mendukung
Copywriting enggak bisa berdiri sendiri. Visual, desain, dan format teks ikut menentukan apakah pesan bisa cepat ditangkap atau gak. Di media sosial, tambahan emoji, poin listicle, atau huruf tebal bisa membantu menonjolkan hal penting. Untuk landing page, penataan headline besar dengan subheadline singkat akan lebih memandu pembaca. Intinya, cara membuat copywriting yang efektif enggak hanya soal merangkai kata, tapi juga bagaimana menyajikannya agar langsung mencuri perhatian sejak detik pertama.
Teknik Copywriting Populer yang Efektif dalam 3 Detik
1. Rumus AIDA (Attention, Interest, Desire, Action)
AIDA adalah formula paling populer dalam dunia periklanan. Intinya, kita harus bisa menarik perhatian (Attention) dulu, lalu membangun ketertarikan (Interest), menciptakan keinginan (Desire), dan akhirnya mendorong tindakan (Action). Dalam konteks 3 detik pertama, bagian “Attention” adalah kunci. Kalau pembaca sudah berhenti di tahap ini, maka langkah berikutnya akan lebih mudah.
2. Teknik PAS (Problem, Agitate, Solution)
Teknik ini bekerja dengan cara menyoroti masalah yang dirasakan audiens. Setelah itu, masalah tersebut diperbesar agar mereka merasa butuh solusi segera, lalu kita hadirkan jawabannya. Cara ini ampuh karena langsung relevan dengan kebutuhan pembaca. Saat mempelajari cara membuat copywriting, pahami bahwa emosi pembaca sering jadi pintu masuk terbaik.
3. Gunakan Power Words
Ada kata-kata tertentu yang terbukti mampu memicu respons emosional lebih cepat. Misalnya: gratis, rahasia, terbukti, cepat, atau eksklusif. Kata-kata ini bisa membuat kalimat sederhana jadi terasa lebih kuat. Dalam praktik cara membuat copywriting, power words ini sebaiknya ditaruh di awal kalimat atau di headline agar perhatian langsung tertuju.
Contoh Praktis Copywriting 3 Detik untuk Berbagai Media
Teori saja gak cukup. Supaya lebih mudah dipahami, mari kita lihat contoh-contoh copywriting yang bisa langsung menarik perhatian hanya dalam hitungan detik. Dengan mempelajari contoh ini, kamu bisa lebih cepat paham cara membuat copywriting yang sesuai dengan kebutuhan di berbagai platform.
1. Iklan Media Sosial (Facebook/Instagram Ads)
Di media sosial, orang menggulir layar dengan sangat cepat. Karena itu, kalimat singkat dan emosional lebih efektif. Contoh: “Diskon 50% hanya sampai malam ini!” atau “Mau kulit lebih sehat dalam 7 hari? Coba sekarang.”
Copy semacam ini bisa membuat orang berhenti scroll. Kalau kamu sedang belajar cara membuat copywriting, pastikan fokus pada manfaat yang langsung terasa bagi pembaca.
2. Email Marketing
Bagian paling krusial dalam email marketing adalah subject line. Karena hanya itu yang pertama dilihat sebelum email dibuka.
Contoh subject line yang menarik: “Rahasia dapur sehat yang belum banyak orang tahu” atau “Satu trik simpel bikin hemat jutaan tiap bulan.”
Begitu email terbuka, pastikan kalimat pertama tetap mengikat agar pembaca mau lanjut. Ini salah satu contoh nyata bagaimana cara membuat copywriting bisa menentukan apakah email dibaca atau langsung dihapus.
3. Landing Page atau Website
Di landing page, headline besar punya peran utama. Contoh: “Ubah Waktu Luang Jadi Cuan” atau “Bikin Website Profesional dalam 5 Menit.” Tambahkan subheadline singkat yang menjelaskan manfaat, lalu akhiri dengan CTA yang jelas.
Jangan terlalu panjang karena pengunjung biasanya langsung menilai dalam hitungan detik apakah halaman itu relevan atau gak.
Kesalahan Umum Saat Membuat Copywriting yang Harus Dihindari
1. Terlalu Panjang di Awal
Banyak penulis yang terjebak menulis pembukaan yang bertele-tele. Padahal, audiens hanya memberi waktu beberapa detik sebelum memutuskan lanjut membaca. Kalau kalimat pembuka terlalu panjang, besar kemungkinan orang langsung skip.
2. Bahasa Terlalu Teknis atau Penuh Jargon
Menggunakan istilah teknis mungkin terlihat pintar, tapi justru bisa membuat pembaca bingung. Copywriting yang efektif harus bisa dipahami siapa saja. Jadi, gunakan bahasa sederhana yang langsung “nyambung” dengan kebutuhan audiens.
3. Fokus ke Produk, Bukan ke Manfaat
Salah satu kesalahan klasik adalah terlalu banyak membicarakan fitur produk. Padahal, pembaca lebih peduli pada manfaat nyata yang bisa mereka rasakan. Misalnya, jangan hanya tulis “Kamera 12 MP”, tapi ubah jadi “Foto tetap jernih meski di tempat gelap.” Inilah inti dari cara membuat copywriting yang efektif.
4. Enggak Ada CTA yang Jelas
Copywriting tanpa ajakan bertindak seperti jalan tanpa petunjuk arah. Orang mungkin membaca, tapi bingung harus melakukan apa setelahnya. CTA yang jelas, singkat, dan kuat sangat penting untuk mendorong tindakan pembaca.
5. Terlalu Serius dan Kaku
Copywriting yang kaku sering kali terasa membosankan. Padahal, gaya tulisan yang santai, ramah, dan mengalir lebih mudah diterima. Ingat, audiens ingin merasa diajak bicara, bukan digurui. Inilah poin yang sering luput saat mempelajari cara membuat copywriting.
Baca juga: Peran Email Marketing dalam Meningkatkan Retensi Pelanggan
Menarik perhatian audiens dalam waktu singkat memang menantang, tapi selalu bisa dicapai dengan latihan dan strategi yang tepat. Dengan memahami cara membuat copywriting, kita bisa tahu bagaimana kata-kata sederhana bisa berubah jadi kalimat yang menggerakkan. Semakin sering dicoba, semakin terasa bedanya hasil yang didapat.
Bagi yang ingin memiliki copywriting yang tepat sasaran tanpa repot menulis sendiri, tersedia layanan penulisan copywriting profesional. Mulai dari headline, konten promosi, hingga copy iklan yang sesuai kebutuhan bisnismu bisa dibuat dengan strategi yang terarah. Jika tertarik, bisa klik di sini untuk berdiskusi lebih lanjut.