PENULISKONTEN.ID - Strategi branding menjadi salah satu bagian penting dari sebuah bisnis atau perusahaan dalam menciptakan keunggulan bersaing (competitive advantage) demi bisa bertahan dalam persaingan bisnis berkelanjutan.
Strategi branding bisa Anda gunakan untuk membangun dan membesarkan nama perusahaan yang saat ini sedang dirintis, meningkatkan loyalitas konsumen, dan menjadikan brand perusahaan Anda sebagai ‘top of mind’ di pasaran.
Ada banyak jenis strategi branding yang bisa Anda gunakan, selanjutnya Anda hanya perlu memilih strategi mana yang cocok digunakan dan diterapkan untuk bisnis.
Untuk memilih strategi branding yang cocok dan tepat, Anda bisa memulai dengan mengetahui dan memahami terlebih dahulu makna ‘branding’ ini lebih dalam.
Apa itu Branding?
Brand merupakan sebuah identitas bisnis dari sebuah perusahaan.
Identitas tersebut meliputi unsur-unsur seperti nama, logo, tagline, dan kemasan untuk membangun persepsi publik. Branding ini sangat penting karena digunakan sebagai ciri khas dari suatu produk atau perusahaan. Biasanya, logo dan kemasan adalah elemen yang paling sering digunakan.
Branding sangat penting diciptakan oleh pemilik usaha atau jasa. Oleh sebab itu, dalam membuat brand, konsep harus dibuat secara matang dan penuh pertimbangan karena akan menjadi sebuah ‘jati diri’ atau 'wajah' dari bisnis. Branding juga diciptakan sebagai pembeda, membangun citra, jaminan kualitas, prestise, media promosi dan daya tarik. Brand menjadi salah satu media komunikasi perusahaan yang akan membuat produknya selalu diingat oleh konsumen.
7 Jenis Strategi Branding
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, strategi branding ada beberapa macam. Jenisnya bisa disesuaikan dengan target audiens bisnis Anda, juga anggaran, dan konsep campaign marketing-nya.
Berikut ini tujuh strategi branding yang berpotensi untuk membangun ekuitas perusahaanmu.
Personal Branding
Sesuai namanya, personal branding hanya digunakan untuk perorangan atau individu, bukan strategi branding untuk sebuah bisnis atau perusahaan.
Personal branding ini digunakan untuk membangun sebuah karakter atau kepribadian yang nantinya digunakan sebagai sebuah kesan (impression) yang akan dilihat orang lain pertama kali.
Personal branding banyak digunakan oleh para selebriti, politikus, founder, motivator, hingga atlet untuk menunjukan sisi terbaik mereka kepada publik. Personal branding juga biasanya digunakan oleh seorang pakar bisnis dan pemasaran agar namanya dikenal atau dikaitkan dengan keahliannya.
Contohnya adalah Neil Patel, seorang pakar Digital Marketing spesialis teknis Search Engine Optimazation (SEO) yang sudah dikenal oleh banyak orang sehingga perusahaan-perusahaan tertarik mengikuti workshop yang diadakannya untuk meningkatkan target pasar dan penjualan.
Product Branding
Product branding merupakan strategi penggunaan nama produk yang berbeda dengan nama perusahaan.
Jadi satu perusahaan bisa memiliki berbagai macam nama produk yang berbeda-beda. Strategi ini memudahkan perusahaan untuk mengevaluasi nilai brand atau nama merek setiap produknya. Keuntungannya, jika salah satu produk gagal di pasaran, maka tidak akan memberikan efek negatif pada nama perusahaan.
Pemberian nama pada setiap produk juga memudahkan para pelanggan atau konsumen untuk mengenalinya berdasarkan jenis atau identifikasi produk. Dengan demikian, setiap produk bisa unggul dan kompetitif dengan posisi yang jelas di pasaran. Akan tetapi, risikonya Anda harus mengeluarkan biaya iklan atau promosi lebih banyak karena nama produk yang berbeda-beda.
Contoh perusahaan yang menggunakan product branding adalah Unilever. Unilever merupakan nama perusahaan yang mengeluarkan banyak produk menggunakan brand atau nama yang berbeda seperti Rinso, Lifebuoy, Molto untuk produk sabun mandi dan pakaian. Sedangkan untuk produk minuman dan makanan menggunakan nama merek Buavita, SariWangi, dan Blueband.
Corporate Branding
Corporate branding digunakan untuk meningkatkan reputasi dari sebuah perusahaan di mata konsumen atau pasar tertentu.
Corporate branding biasanya berkaitan erat dengan visi perusahaan dan karyawannya sendiri. Aspek strategi branding ini meliputi produk yang ditawarkan dan kontribusi pegawai perusahaan kepada masyarakat.
Selain itu, aspek corporate branding juga meliputi visi misi perusahaan, website, iklan, pemasaran, kualitas, kredibilitas, hingga pelayanan.
Service Branding
Service branding termasuk dalam jenis strategi branding tidak berwujud, sebab branding memang tidak terbatas hanya sekadar nama atau logo saja. Service branding ini bertujuan untuk membangun sebuah kepercayaan konsumen atau pelanggan melalui pelayanan yang sangat baik.
Biasanya service branding banyak digunakan pada sebuah agensi asuransi, konsultan bisnis, sekolah, layanan kesehatan, agensi periklanan, dan yang lainnya. Strategi ini sebenarnya telah diterapkan oleh bank-bank di Indonesia. Beberapa di antaranya bahkan sukses membuat brandnya terkenal karena pelayanan teller atau securitynya yang sangat baik.
Co-Branding
Co-Branding adalah strategi branding menggunakan dua merek atau lebih untuk satu produk. Biasanya ini juga disebut dengan kerja sama branding untuk mendapatkan kekuatan dari masing-masing merek.
Co-branding lebih sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar yang merek produknya sudah sangat terkenal, sehingga kerja sama kedua produk tersebut akan semakin menguatkan lagi satu sama lain.
Tujuan penguatan merek atau brand ini jelas dilakukan untuk meningkatkan jumlah konsumen dari produk tersebut. Hasilnya akan ada penambahan jumlah konsumen dari masing-masing merek yang sudah terkenal tadi di pasaran. Akan tetapi, dalam melakukan co-branding harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak salah memilih merek kerja sama.
Contoh produk yang telah menggunakan strategi co-branding adalah air minum kemasan Aqua dengan merek dunia Danone, sehingga produk tersebut bernama Aqua Danone.
Online Branding
Online branding disebut juga sebagai internet branding yang digunakan sebagai media sebuah brand berada di pasaran digital. Maka, perusahaan biasanya akan memperkuat web perusahaan, platform media sosial, blog, dan media online lainnya untuk membangun hubungan yang kuat dengan konsumen dan membangun brand awareness mereka melalui internet atau secara online.
Saat ini, pemasaran melalui digital sangat penting mengingat telah berada pada era teknologi yang cukup maju dan banyak digunakan oleh masyarakat.
No Brand Branding
Strategi ini disebut juga sebagai branding minimalis. Strategi ini dilakukan tanpa penambahan embel-embel merek pada setiap produk yang ditawarkan. Misalnya, Anda hanya perlu memajang beragam pakaian, aksesori, alat tulis, hingga peralatan rumah tangga tanpa memasang label apa pun.
Semua produk atau barang yang dijual tidak dipasang merek, melainkan hanya nama tempat atau usaha saja yang terpampang sebagai identitas. Kelebihannya barang yang ditawarkan memiliki harga murah, lebih bagus lagi jika produk berkualitas.
Sebagai pemilik usaha, Anda juga tidak perlu mengeluarkan biaya promosi yang mahal dan bisa melakukan banyak penghematan. Akan tetapi, strategi ini sulit dijalankan jika Anda tidak memiliki konsistensi dalam melakukannya.
0 komentar
Apa pendapat Anda?