Menulis dengan tepat enggak sekadar merangkai kata yang indah. Dibutuhkan cara copywriting yang bisa bikin orang berhenti membaca sejenak, lalu tertarik untuk tahu lebih jauh.
Banyak orang sudah mencoba, tapi sering kali pesannya tidak sampai karena kurang tepat menyusun kata-kata. Padahal, kalau tahu caranya, menulis yang bisa menarik perhatian itu sebenarnya sederhana.
Cara Copywriting untuk Menarik Perhatian
Saat tulisan berhasil bikin orang merasa terhubung, kemungkinan mereka untuk terus membaca juga lebih besar. Dan itulah yang membuat sebuah tulisan jadi lebih bermakna.
Ini cara copywriting yang benar, supaya tulisan bisa menarik perhatian pembaca.
1. Pahami Dulu Siapa Pembacanya
Langkah pertama yang sering diabaikan adalah mengenal pembaca. Padahal ini dasar supaya tulisan tepat sasaran.
Jadi, coba cari tahu siapa mereka, berapa usia rata-ratanya, apa yang mereka sukai, dan masalah apa yang sering mereka alami. Semakin detail mengenal mereka, semakin mudah memilih kata-kata yang pas.
Misalnya, kalau pembacanya ibu rumah tangga, bahasanya bisa lebih hangat dan praktis. Kalau targetnya anak muda, nada bicara bisa lebih segar tapi tetap sopan.
Jangan lupa perhatikan juga bagaimana mereka biasanya mencari solusi untuk masalah mereka. Kalau sudah paham, tulisanmu bakal terasa lebih nyambung dan personal buat mereka.
2. Gunakan Judul yang Kuat dan Memikat
Judul itu seperti pintu toko, kalau menarik orang akan masuk. Begitu juga dengan tulisan, kalau judulnya membosankan, orang tidak akan lanjut baca.
Usahakan judulnya singkat tapi jelas. Pakai kata-kata yang bikin penasaran atau memberi janji yang nyata. Misalnya, bukan hanya “Cara Menulis”, tapi “7 Cara Menulis Cepat Tanpa Pusing”.
Judul juga lebih bagus kalau langsung mengarah ke masalah atau kebutuhan pembaca. Jangan lupa sesuaikan gaya judul dengan pembacanya. Kadang satu atau dua kata aja cukup, kalau pesannya kuat.
Intinya, jangan biarkan judul jadi hambar karena itu yang pertama dilihat.
3. Buka dengan Kalimat yang Bikin Ingin Lanjut Baca
Setelah judul, kalimat pembuka adalah kunci. Banyak pembaca yang berhenti di sini kalau tidak menarik. Jadi, buat pembukaan yang bikin mereka merasa “ini yang aku cari”.
Bisa mulai dengan pertanyaan sederhana, semacam “Sering bingung harus mulai dari mana?”. Bisa juga dengan fakta unik yang belum diketahui. Atau cerita singkat yang relevan dengan topik.
Tujuannya supaya pembaca merasa terhubung dan penasaran dengan apa yang akan dijelaskan berikutnya. Hindari pembukaan yang terlalu umum atau basa-basi. Langsung saja arahkan ke inti permasalahan dengan cara yang ringan. Kalau pembaca sudah tertarik di awal, biasanya mereka akan lanjut sampai habis.
4. Fokus pada Manfaat, Bukan Hanya Fitur
Sering kali penulis terlalu sibuk menjelaskan fitur tanpa menjawab “so what?” bagi pembaca. Padahal orang lebih peduli dengan apa yang mereka dapat, bukan detail teknisnya.
Misalnya, jangan cuma bilang “produk ini punya 3 mode”, tapi jelaskan juga manfaatnya: “3 mode ini membantu menghemat waktu hingga setengah jam setiap hari”.
Pembaca ingin tahu bagaimana produk atau jasa itu bisa mempermudah hidup mereka. Jadi, selalu pikirkan dari sudut pandang mereka.
Bayangkan apa yang mereka rasakan saat membaca. Kalau manfaatnya jelas, mereka lebih mungkin tertarik. Jelaskan dengan contoh supaya lebih mudah dibayangkan. Dan pastikan manfaat itu terasa nyata, bukan janji kosong.
5. Pakai Bahasa yang Sederhana dan Mudah Dimengerti
Kadang orang merasa semakin rumit bahasanya, semakin terlihat pintar. Padahal yang terjadi malah pembaca bingung. Jadi, gunakan bahasa yang ringan, jelas, dan enak dibaca.
Bayangkan sedang mengobrol dengan pembaca, bukan memberi kuliah. Hindari istilah teknis yang tidak perlu, kecuali kalau memang audiensnya paham.
Kalimat-kalimat pendek lebih mudah dicerna daripada paragraf panjang tanpa jeda. Kalau bisa dijelaskan dengan dua kata, jangan pakai lima.
Pembaca lebih suka tulisan yang langsung kena, daripada harus dibaca dua kali untuk paham. Intinya, bikin mereka nyaman saat membaca, seolah sedang diajak ngobrol.
6. Sisipkan Cerita atau Contoh Nyata
Cerita punya cara ajaib untuk membuat tulisan lebih hidup. Orang lebih mudah terhubung dengan cerita daripada angka atau data saja. Misalnya, ceritakan pengalaman pengguna yang berhasil setelah mencoba tip yang disampaikan. Atau contoh nyata dari keseharian yang relevan dengan topik.
Cerita juga membantu membangun kepercayaan karena terasa nyata, bukan sekadar teori. Pilih cerita yang singkat dan mudah dipahami. Pastikan juga ceritanya benar-benar nyambung dengan pesan yang ingin disampaikan.
Kalau perlu, gunakan nama atau tokoh fiktif supaya pembaca bisa membayangkan lebih jelas. Dengan begitu, mereka merasa pesanmu lebih bisa dipercaya.
7. Gunakan Kata-Kata yang Membangkitkan Emosi
Tulisan yang baik tidak hanya jelas, tapi juga bisa menyentuh perasaan. Pilih kata-kata yang bisa membangkitkan emosi positif atau memancing rasa ingin tahu. Misalnya, gunakan kata nyaman, cepat, hemat, aman, yang memberi rasa tenang.
Kadang juga boleh pakai kata yang agak mengejutkan supaya pembaca berhenti dan memperhatikan. Tapi jangan berlebihan sampai terasa menakutkan atau memaksa.
Perhatikan juga konteks dan siapa pembacanya supaya tetap tepat sasaran. Emosi yang muncul membuat pembaca lebih mudah tergerak untuk bertindak. Jadi, jangan takut bermain dengan perasaan mereka selama tujuannya baik.
8. Akhiri dengan Ajakan yang Jelas
Setelah semua dijelaskan, jangan biarkan pembaca bingung harus apa selanjutnya. Tutup tulisan dengan ajakan yang jelas dan mudah dilakukan. Bisa berupa klik tautan, isi formulir, atau coba langkah sederhana.
Jangan gunakan kalimat yang panjang atau membingungkan. Sampaikan dengan nada yang ringan dan ramah. Ajakan juga sebaiknya selaras dengan isi tulisan, jangan tiba-tiba menyuruh sesuatu yang tidak ada hubungannya.
Kalau perlu, ulang sedikit manfaat yang mereka dapat supaya lebih yakin. Dan pastikan ajakan terasa mudah, bukan beban. Pembaca yang sudah sampai akhir biasanya sudah tertarik, tinggal diberi dorongan kecil saja.
Memahami cara copywriting yang tepat memang butuh waktu, tapi hasilnya sepadan karena bisa membuat tulisan lebih hidup dan berkesan. Dengan latihan yang konsisten, perlahan kamu akan terbiasa memilih kata-kata yang pas dan menyusunnya jadi pesan yang menarik. Yang penting, tetap fokus pada pembaca dan jangan ragu untuk mencoba berbagai pendekatan sampai menemukan gaya yang paling cocok.
Kalau butuh bantuan untuk menulis dengan cara copywriting yang lebih rapi, tepat sasaran, dan efektif, penuliskonten siap membantu. Kalau tertarik, bisa klik di sini untuk ngobrol lebih lanjut.
0 comments
Apa pendapat Anda?