Social Media Copywriting: Cara Bikin Hook yang Bikin Orang Berhenti Scroll

Social Media Copywriting: Cara Bikin Hook yang Bikin Orang Berhenti Scroll

Banyak orang mengira, bahwa social media copywriting itu merely tentang kata-kata puitis yang disusun berderet-deret. Padahal, bukan itu. 

Bukan soal panjang atau puitis, tapi yang penting, kalimat pertama harus bisa bikin orang berhenti scroll. Kalau kalimat pembuka gagal, sebaik apa pun isi kontennya, kemungkinan besar tetap kelewat begitu saja. Ini tantangan besar, apalagi kalau bersaing dengan konten viral tiap detik.

Cara Bikin Hook dalam Social Media Copywriting

Social Media Copywriting: Cara Bikin Hook yang Bikin Orang Berhenti Scroll

Kadang, ide kontennya sudah bagus, desainnya menarik, tapi tetap nggak dapat perhatian. Bisa jadi masalahnya ada di bagian hook. 

Di tengah banjir informasi kayak sekarang, satu kalimat awal bisa jadi penentu. Bisa dilihat ataumalah  dilewat. Makanya, bikin hook yang tepat jadi kunci penting di dunia social media copywriting.

Nah, supaya lebih mudah dipahami memang kudu pakaii contoh sih. Cuma, contoh itu banyak sekali. Jadi, berikut akan dijelaskan hook seperti apa yang bisa dipakai untuk social media copywriting beserta contoh, dengan dibatasi pada yang sudah cukup populer. Dari sini, penulis bisa mengolah sendiri dan mengembangkan sesuai kebutuhan masing-masing.

1. Mulai dengan Pertanyaan yang Nyentil

Orang lebih gampang berhenti scroll kalau baca pertanyaan yang terasa personal. Pilih yang relate sama masalah atau kebiasaan audiens. Pertanyaan bikin mereka mikir, “Eh, iya juga ya.” 

Hindari pertanyaan terlalu umum atau yang jawabannya jelas. Lebih bagus kalau langsung menyentuh problem yang sering mereka alami.

Contoh:

  • Pernah posting tiap hari tapi tetap gak ada yang like?
  • Udah rajin bikin konten, tapi belum closing juga?
  • Kontenmu sering diskip meski udah pakai hashtag?

2. Bikin Pernyataan yang Bikin Kaget

Kalimat pembuka bisa juga pakai fakta yang gak biasa. Gak harus heboh, yang penting bikin orang mikir. Bisa dari insight pribadi atau hasil pengamatan. Tujuannya biar audiens langsung tertarik dan pengin tahu lebih lanjut.

Contoh:

  • Hashtag bukan lagi senjata utama buat menaikkan reach.
  • Caption lebih penting dari desain feed kamu.
  • Konten yang terlalu rapi justru kadang gak dipercaya.

3. Masukkan Data atau Angka Unik

Angka itu gampang ditangkap mata. Apalagi kalau datanya mengejutkan atau gak banyak orang tahu. Tapi jangan asal bikin angka, tetap harus relevan. Setelah kasih datanya, lanjutkan dengan insight-nya.

Contoh:

  • 80% orang cuma baca 3 baris pertama caption kamu.
  • Hanya 1 dari 10 orang yang buka carousel sampai slide terakhir.
  • Video 6–10 detik lebih sering masuk FYP dibanding 30 detik.

4. Sentuh Sisi Emosional Audiens

Kalau bisa bikin audiens merasa dimengerti, mereka bakal stay. Emosi itu bisa berupa lelah, frustrasi, bingung, atau insecure. Gak usah terlalu dalam, cukup kasih kalimat yang menunjukkan kalau penulis tahu perasaan mereka.

Contoh:

  • Capek bikin konten tapi gak ada yang respons?
  • Udah coba semua tips, tapi engagement tetap nol?
  • Ngerasa akunmu kayak ngomong sendiri tiap hari?

5. Pakai Format yang Sudah Terbukti Ampuh

Angka di awal judul atau caption itu powerful. Orang langsung tahu isi kontennya mau kasih berapa poin. Gaya ini cocok buat tips, listicle, atau konten edukatif.

Contoh:

  • 3 kesalahan yang sering bikin caption kamu dilewatin
  • 5 cara simpel naikin interaksi di IG
  • Cuma butuh 1 kalimat buat bikin orang baca sampai habis

6. Bikin Kalimat yang Menggantung

Kalimat yang belum selesai bikin orang pengin lanjut baca. Ini trik sederhana tapi sering efektif. Tapi jangan PHP. Kalau bikin menggantung, lanjutkan isinya dengan jelas.

Contoh:

  • Satu hal yang sering dilupain pas bikin konten adalah …
  • Dulu aku juga stuck banget, sampai akhirnya nemuin …
  • Kalau kamu masih ngelakuin ini, jangan harap …

7. Sebut Langsung Siapa yang Diajak Ngomong

Langsung arahkan ke siapa audiensnya. Pakai “Buat kamu yang…” atau “Kalau kamu…” biar terasa personal. Ini bikin audiens ngerasa, “Wah, ini gue banget!”

Contoh:

  • Buat kamu yang jualan online tapi bingung bikin caption, nih ada tip yang bisa dicoba!
  • Kalau kamu sering kehabisan ide konten, ini bisa dicoba.
  • Khusus buat freelancer yang pengin akun IG-nya lebih hidup, coba deh lakuin ini!

Social media copywriting bukan cuma soal estetika, tapi tentang strategi narasi yang bisa bikin orang berhenti, baca, dan tertarik lanjut. Hook yang tepat bisa bantu konten tampil beda di tengah hiruk-pikuk feed. 

Semakin sering berlatih, semakin peka melihat pola mana yang efektif dan mana yang lewat begitu saja. Dan semua itu akan balik ke tujuan awal, yakni bikin konten yang nyambung sama audiens, bukan sekadar tampil.


Kalau butuh bantuan untuk lihat ulang arah konten blog biar lebih siap dimonetisasi—terutama dari sisi copy dan daya tarik di media sosial—bisa booking sesi Review Blog dulu aja. Kalau tertarik, bisa klik di sini. Kita bahas bareng biar copy yang kamu pakai benar-benar bisa jadi pengait, bukan sekadar lewat.


0 comments

Apa pendapat Anda?