Di era serba online kayak sekarang, bisnis nggak cukup cuma punya produk bagus. Saingan banyak, pilihan makin luas, dan pelanggan makin pintar. Supaya tetap dilirik, butuh strategi yang nggak cuma kreatif, tapi juga tepat sasaran. Di sinilah teknik digital marketing mulai ambil peran penting. Bukan cuma buat tampil eksis, tapi juga buat bantu menaikkan penjualan secara nyata.
Semua aktivitas promosi sekarang udah bergeser ke dunia digital. Mulai dari cari info sampai beli produk, hampir semua dilakukan lewat layar. Makanya, bisnis yang bisa adaptasi dan memanfaatkan peluang digital bakal punya keunggulan lebih.
Tapi, cara mainnya juga nggak bisa sembarangan. Perlu pemahaman yang pas biar hasilnya maksimal dan nggak buang waktu atau biaya.
10 Teknik Digital Marketing untuk Menjual Lebih Banyak
1. SEO (Search Engine Optimization)
SEO itu cara biar website muncul di hasil pencarian Google. Jadi, waktu orang cari produk yang dijual, mereka bisa menemukan website kita lebih dulu.
Caranya bisa dari pakai kata kunci yang tepat, optimasi halaman produk, sampai kecepatan loading website. SEO butuh waktu, tapi hasilnya jangka panjang. Semakin tinggi posisi di Google, makin besar peluang orang klik dan beli. Cocok banget buat yang pengin dapet traffic gratis terus-menerus.
Baca juga: Teknik Digital Marketing untuk Website agar Trafik Meningkat Secara Organik
2. SEM (Search Engine Marketing)
Kalau SEO itu organik, SEM lebih ke iklan berbayar. Contohnya Google Ads. Kita bisa pasang iklan yang muncul di hasil pencarian Google dengan target kata kunci tertentu. Ini cocok kalau butuh hasil cepat, misalnya lagi ada promo atau launching produk.
Tapi karena berbayar, harus pintar atur bujet dan bikin copy iklan yang menarik. Supaya uang yang keluar bisa balik lewat penjualan.
3. Content Marketing
Intinya bikin konten yang bikin orang betah dan tertarik. Bisa dalam bentuk artikel blog, video, podcast, atau infografis. Tujuannya bukan langsung jualan, tapi kasih nilai tambah.
Misalnya, jual skincare tapi bikin konten soal tips perawatan wajah. Kalau orang merasa terbantu, mereka bakal inget brand kita. Dan waktu butuh produk, mereka bisa langsung beli ke kita.
4. Email Marketing
Banyak yang mengira email itu sudah ketinggalan zaman, alias jadul. Padahal masih ampuh banget buat jualan. Lewat email, kita bisa kirim info promo, tip, atau update produk langsung ke inbox calon pembeli.
Tapi jangan asal kirim, harus pakai strategi. Mulai dari bikin list email yang tepat, bikin judul menarik, sampai isi yang relevan dan personal. Kalau dilakukan dengan konsisten, email bisa jadi alat bangun loyalitas pelanggan.
5. Social Media Marketing
Platform kayak Instagram, TikTok, dan Facebook bukan cuma buat hiburan, tapi juga lahan jualan. Kita bisa bangun brand lewat konten yang relate dan menarik. Mulai dari posting foto produk, bikin reels, sampai live bareng followers.
Interaksi juga penting. Balas komentar, jawab DM, dan ajak ngobrol audiens. Semakin aktif dan konsisten, makin besar peluang jualan kita naik.
6. Influencer Marketing
Kerja sama bareng influencer bisa bantu brand dikenal lebih luas. Tapi nggak harus yang followers-nya jutaan. Influencer kecil tapi punya audiens loyal justru kadang lebih efektif. Yang penting, pilih yang sesuai dengan produknya.
Mereka bisa bantu review, bikin konten, atau sekadar mention brand. Karena audiens sudah percaya pada mereka, produk pun jadi lebih gampang dipercaya juga.
7. Affiliate Marketing
Sistemnya kayak bagi hasil. Produsen memberikan komisi ke orang yang bantu jualin produk lewat link atau kode referral. Jadi, mereka punya motivasi buat mempromosikan produknya juga.
Cara ini minim risiko karena kita hanya perlu bayar kalau ada penjualan. Banyak brand besar pakai strategi ini buat meningkatkan jangkauannya. Kalau dikelola dengan baik, bisa bantu naikin omzet tanpa keluar banyak biaya di awal.
8. Retargeting Ads
Kadang orang sudah mampir ke website tapi nggak langsung beli. Nah, retargeting itu “mengejar” mereka lagi lewat iklan yang muncul di media sosial atau website lain. Tujuannya biar mereka ingat dan balik lagi.
Misalnya, mereka liat sepatu tapi belum beli, nanti iklannya bakal muncul terus. Ini efektif karena targetnya sudah tertarik dari awal. Peluang closing jadi lebih besar dibanding yang belum kenal sama sekali.
9. Conversion Rate Optimization (CRO)
CRO itu upaya biar pengunjung website lebih gampang buat beli. Misalnya, tombol beli yang jelas, halaman simpel, dan proses checkout yang nggak ribet.
Kadang orang batal beli cuma karena tampilan web-nya bikin bingung. Padahal produk dan harganya oke. Jadi, coba kecilkan hambatan teknis atau visual yang bikin orang batal transaksi. Semakin nyaman mereka belanja, makin tinggi konversinya.
10. Marketing Automation
Ini cocok buat yang pengin hemat waktu tapi tetap bisa maksimalkan pemasaran. Contohnya, kirim email otomatis buat welcome message, reminder keranjang belanja, atau ucapan ulang tahun.
Semua bisa diatur pakai tools kayak Mailchimp atau Hubspot. Jadi, kita bisa fokus ke hal lain sambil pemasaran tetap jalan. Hemat tenaga, tapi tetap bisa jaga hubungan dengan pelanggan.
Baca juga: Digital Marketing: Pengertian, Pentingnya, dan Jenis-Jenis yang Perlu Diketahui
Ngobrol soal teknik digital marketing memang nggak ada habisnya, tapi sepuluh poin tadi udah cukup buat jadi bekal awal yang kuat.
Nggak harus langsung diterapkan semua sekaligus. Cukup pilih yang paling cocok sama kondisi bisnis dulu, lalu kembangkan pelan-pelan.
Setiap teknik punya kekuatan masing-masing, tinggal gimana cara mengolahnya biar hasilnya maksimal. Yang penting, tetap konsisten, terus belajar, dan siap adaptasi sama perubahan. Karena di dunia digital, yang cepat dan tepat biasanya yang menang.
0 comments
Apa pendapat Anda?